Butuh proses panjang dan perjuangan keras untuk bisa, meraih predikat Raka Jawa Timur 2024. Fiki Andriansah, Duta Wisata Raka Jawa Timur mengaku tak mengenal patah semangat sebab niatan untuk daftar Raka sejak tahun 2019 lalu.
Hanya saja saat itu tidak memiliki kesempatan lantaran dirinya hanya meraih wakil 1 kakang dalam pemilihan Duta Wisata Ponorogo tahun 2019. Tahun 2021 dirinya juga ikut seleksi internal untuk Raka-Raki tapi gagal. Tahun ini ada kesempatan mencoba lagi karena dirinya menganggap Raka merupakan puncak dari prestasi nya di dunia perdutaan.
Pemuda berusia 22 tahun warga Grogol Sawoo tersebut mengaku sempat tak percaya diri lantaran peserta Duta Wisata Raka 2024 sangat bagus-bagus dibanding dirinya. Karenanya tak menyangka ketika masuk 10 besar Raka bahkan akhirnya menjadi Raka Jawa Timur.
Selama karantina dan kompetisi berlangsung, dirinya menerapkan ‘nothing to lose’ atau tanpa beban. Karena merasa sudah insecure justru bisa menjalani dengan apa adanya.
Lulusan Universitas Negeri Surabaya ini menjelaskan mengikuti seleksi Duta Wisata Jatim Raka-Raki 2024 juga tidak sengaja. Saat itu, ia baru pulang dari pertukaran mahasiswa di Vytautas Magnus University (Eropa).
Dia juga merasa beruntung, kedua orang tua dan keluarganya selalu mendukung apapun yang dia lakukan. Walaupun latar belakang orang tua Fiki adalah petani.
Dengan menjadi Raka 2024, dia ingin fokus advokasi di reog karsa, di mana advokasi tersebut telah dijalankan selama 5 tahun. Dirinya juga akan berfokus pada keberlanjutan reog Ponorogo dan diakui UNESCO dan lebih menginspirasi anak-anak muda di Indonesia.
