Jelajah

Melon Ponorogo Rambah Pasar Singapura, Dengan Sistem Green House Seminggu Bisa Produksi 1 Ton 6 Kwintal

Melon Ponorogo berhasil memasuki pasar internasional yakni Singapura. Tri Budi Widodo, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Pemkab Ponorogo mengatakan buah melon yang diekspor tersebut dibudidaya secara swadaya melalui green house oleh petani milenial asal desa Munggu Bungkal.

Jenisnya berbeda dengan yang ditanam di sawah dimana warnanya kuning sehingga untuk harga cukup tinggi yakni Rp25.000 per kg ditingkat petani dan di supermarket dijual sekitar Rp49.900 per kgnya.

Dijelaskan ada sekitar 40 green house yang dimiliki petani milenial Bungkal itu. Hasilnya mencapai 1 ton 6 kuintal per green house yang sudah rutin seminggu sekali panen dengan sistem kemitraan.

Dengan suksesnya budidaya melon dengan sistem green house ini diharapkan bisa memacu semangat para petani muda lainnya karena bisnis tersebut masih sangat menjanjikan. Munggu Bungkal yang selama ini kekurangan air tidak menjadi masalah buktinya dengan green house terbukti sudah bisa go international.