Program BIAS Masih Diwarnai Penolakan Wali Murid Anaknya Diimunisasi
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan pada Agustus-September 2024, tidak bisa tercapai 100 persen. Anik Setorini, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes menyampaikan ada kekurangan sekitar 3 persen dari sasaran.
Meski jumlahnya tak banyak, namun tetap menjadi evaluasi bagi program BIAS selanjutnya. Banyak alasan yang mendasari hal tersebut seperti siswa yang mengalami sakit juga ada sekolah yang menjadwalkan imunisasi di awal Oktober. Selain itu ada beberapa wali murid yang menolak anaknya diimunisasi.
Untuk itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemenag beserta jajarannya, Puskesmas dan UKS sekolah untuk mengedukasi khususnya ke orang tua siswa tersebut. Dijelaskan imunisasi sangat penting untuk mencegah penyakit seperti difteri, tetanus, campak, dan kanker leher rahim.
Peserta yang mengikuti imunisasi ini yaitu siswa kelas 1, 2, 5, dan 6 yang memang sudah disesuaikan dengan usia. Total sasaran untuk kelas 1 yaitu sekitar 11.200 siswa, kelas 5 dan 6 sejumlah 11.600 siswa perempuan untuk imunisasi hpv atau pencegahan kanker leher rahim. Nantinya untuk bulan November kelas 2 dan 5 sebanyak 23.200.