Jengkel Kelompok Pencinta Alam Tirta Nirwana Desa Duri Reboisasinya Juga Ikut Terbakar
Kasus kebakaran hutan yang melanda Ponorogo akhir-akhir ini, membuat komunitas peduli lingkungan jengkel. Suprapto, salah satu anggota Kelompok Pencinta Alam (KPA) Tirta Nirwana, Desa Duri, Kecamatan Slahung, merasa geram akibat terbakarnya hutan di sekitar wilayah mereka.
Pasalnya, upaya reboisasi yang telah dilakukan sejak 2019 sia-sia karena kebakaran hutan yang disebabkan oleh pembukaan lahan ilegal dengan cara dibakar.
“Kami sudah mulai melakukan penanaman pohon sejak 2019, dan kini tanaman-tanaman itu sudah mulai tinggi,” ungkap Suprapto.
Namun, akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang membuka lahan dengan cara membakar, banyak dari pohon-pohon hasil reboisasi ikut terbakar.
Suprapto menambahkan bahwa dirinya dan kelompoknya sudah sering bekerja sama dengan pihak terkait untuk memadamkan api dan melokalisir kebakaran. Namun, upaya tersebut masih belum sepenuhnya maksimal.
“Kami berusaha semampu kami, bahkan dengan dana pribadi, karena kami sadar Desa Duri sering mengalami kekeringan saat musim kemarau,” lanjutnya.
Menurut Suprapto, tujuan jangka panjang dari reboisasi ini adalah untuk mengembalikan fungsi sumber mata air, yang sangat penting bagi masyarakat setempat di musim kemarau.
“Kami berharap, dengan penghijauan ini, hutan dapat kembali subur dan mencegah kekeringan di wilayah kami,” tutupnya dengan harapan besar.