Jelajah

Rawan Longsor, Pemdes Bekiring Sambut Baik Pembentukan Destana oleh BPBD

Pemerintah Desa Bekiring Pulung dengan antusias menyambut pembentukan Desa Tanggap Bencana (Destana) di wilayah mereka oleh BPBD Ponorogo dan Provinsi Jawa Timur. Agus Santoso, Kepala Desa Bekiring Pulung, menyatakan bahwa pembentukan Destana akan memungkinkan mereka untuk lebih cepat mengatasi dan mengantisipasi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Wilayah kami secara geografis rentan terhadap tanah longsor, terutama di Dukuh Nguncup Desa Bekiring. Kami pernah mengalami bencana tanah retak yang menyebabkan belasan Kepala Keluarga harus direlokasi ke tempat yang lebih aman,” ujar Agus Santoso.

Lebih lanjut Agus menjelaskan bahwa sekitar 30 anggota Destana yang tergabung dari berbagai unsur, termasuk perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, karang taruna, hingga Kades Pos Yandhu. Saat ini, mereka sedang menjalani pembekalan oleh tim dari BPBD Ponorogo dan Provinsi Jawa Timur, dengan rencana melakukan simulasi di lapangan.

Sekedar mengetahui selain Bekiring Pulung, BPBD Ponorogo memilih desa Brahu Siman untuk dibentuk desa tangguh bencana ( Destana ). Bukan tanpa alasan 2 desa tersebut dipilih sebagai bentuk destana lantaran Brahu Siman rawan banjir dan Bekiring Pulung rawan tanah longsor. Dari ratusan desa di Ponorogo, BPBD telah membentuk 16 Desa tanggap bencana,