Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
  • 3 Calon Dewas dan Direktur Perumda Sari Gunung Ikuti Wawancara Final, Bupati yang Putuskan
  • Overstay, Warga Malaysia RBH yang Tinggal di Wotan Pulung Dideportasi
  • Usai Kasus Pembunuhan di Pomahan, Warga Resah Pelaku ODGJ Tak Bisa Diproses Hukum
  • Ribuan Bekali Anak Putus Sekolah dengan Keterampilan, Dindik Ponorogo Siapkan Program PKK
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2023
  • Desember
  • 9
  • Mahalnya Harga Cabai Picu Inovasi dalam Bisnis Kuliner: Pedagang Ceker Pedas Menyesuaikan Strategi
  • Jelajah

Mahalnya Harga Cabai Picu Inovasi dalam Bisnis Kuliner: Pedagang Ceker Pedas Menyesuaikan Strategi

Gema Surya FM Sabtu 9 Desember 2023 | 09:25 WIB
d

Lonjakan harga cabai di pasaran, khususnya cabai rawit yang mencapai Rp 90 ribu per kilogram, tidak hanya menjadi perhatian konsumen, tetapi juga membawa dampak signifikan pada pelaku usaha kuliner. Salah satu contohnya adalah Khoirun Nisa, seorang pedagang ceker pedas di Ponorogo, yang harus berinovasi dalam mengelola bisnisnya.

Sejak mahalnya harga cabai, Khoirun Nisa mengambil langkah strategis dengan mengurangi takaran cabai dalam resep ceker pedasnya. Untuk menjaga keaslian rasa, Nisa menambahkan lada sebagai pengganti sebagian cabai. Meskipun mengurangi takaran cabai, produk ceker pedas buatannya tetap mempertahankan citra khas masakan yang pedas dan gurih.

Menanggapi kenaikan harga cabai, beberapa pedagang kuliner mulai mempertimbangkan beralih ke cabe kering sebagai alternatif. Namun, Khoirun Nisa berpendapat, beralih ke cabe kering dapat menurunkan rasa dan kualitas masakan, sehingga ia lebih memilih untuk tetap menggunakan cabai segar.

Selain mengurangi takaran cabai, Nisa juga melakukan penyesuaian dalam pembelian bahan ceker. Jika sebelumnya ia membeli ceker berukuran besar, kini ia memilih untuk membeli bahan ceker dengan ukuran sedang. Meskipun harga cabai yang tinggi, strategi ini ternyata membuat usaha Nisa tetap menguntungkan.

Nisa mengungkapkan, meskipun harga cabai melonjak, penjualan ceker pedasnya tetap stabil. Omzet penjualannya mencapai kisaran Rp400 ribu hingga Rp800 ribu setiap harinya. Ini menunjukkan bahwa inovasi dan penyesuaian strategi dapat menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi tantangan ekonomi.

 

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: 13 Pengemis dan Pengamen Terjaring Razia di Pasar Sawoo
Next: Ribuan Anggota BPD Akan Diresmikan Serentak di SMKN 1 Jenangan

Related Stories

fzs
  • Jelajah

3 Calon Dewas dan Direktur Perumda Sari Gunung Ikuti Wawancara Final, Bupati yang Putuskan

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:48 WIB
sd
  • Jelajah

Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:59 WIB
af
  • Jelajah

Overstay, Warga Malaysia RBH yang Tinggal di Wotan Pulung Dideportasi

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:06 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.