Ponorogo tengah menghadapi fenomena Aging Farmer. Aging farmer didefinisikan sebagai penuaan petani dimana tenaga kerja sektor pertanian di dominasi oleh masyarakat berusia 40-60 tahun.
Kondisi itu dibenarkan Tri Budi Widodo, Kabid tanaman pangan dan hortikultura dinas pertanian ketahanan dan perikanan – Dispertahankan. Hanya saja, pihaknya tidak tinggal diam dengan terus menggerakkan kalangan muda agar mau nyemplung ke sawah.
Selama 5 tahun terakhir, upaya terus dilakukan dari pengadaan alat mesin pertanian – Alsintan modern hingga memunculkan kalangan milenial di kelompok-kelompok tani. Hasilnya sudah menunjukkan trend positif, sudah banyak anak muda yang mau bertani.
Salah satu buktinya, sudah banyak bertani modern seperti petani melon di Babadan yang menggunakan sistem green house. Mereka memiliki pangsa pasar tersendiri dengan harga produksi yang bersaing.
Diakui, banyak pemuda yang memilih kerja di luar negeri untuk menjadi Pekerja migran ataupun kerja kantoran yang tidak bergumul dengan lumpur tanah.
