Dari 7 peserta seleksi terbuka lelang jabatan tinggi pimpinan Pratama (JPTP) yang mendaftar di jabatan Kepala Dinas Perhubungan, salah satunya yakni Ahridi Kepala SMPN 3 Sawoo. Pria 54 tahun ini ingin mencoba kemampuan dan ilmu yang telah diperolehnya.
Ahridi mengatakan ingin mencoba ikut seleksi karena mengikuti seleksi terbuka lelang jabatan tinggi pimpinan Pratama (JPTP), selain tertarik juga bisa menjadi batu loncatan karier yang lebih atas. Apalagi generasi di atasnya secara sudah banyak pensiun. Ketika nanti terpilih menjadi Kepala Dinas Berhubungan maka skala pengabdian akan lebih luas untuk membangun Ponorogo bukan hanya di lingkungan sekolah saja.
Seleksi terbuka lelang jabatan ini menggunakan sistem assessment sehingga dirinya mencoba kemampuannya di hadap panitia seleksi. Ketika dianggap mampu oleh pansel maka akan lolos.
Ahridi bilang, selama tidak mencoba maka dirinya tidak tahu kapasitas kemampuan. Meskipun dirinya tidak mempunyai pengetahuan di Dinas Perhubungan namun seorang pemimpin harus bisa mengambil kebijakan dan mempunyai kemampuan manajerial di sebuah organisasi yang dipimpinnya.
Sementara itu Agus Pramono Ketua Pansel menegaskan, sebagai pucuk pimpinan lingkup organisasi perangkat daerah (OPD). Kepala dinas harus memiliki kemampuan manajerial mumpuni.
Termasuk menuntaskan masalah dan merealisasikan pekerjaan sesuai perencanaan. Sehingga background kepala sekolah pun tidak jadi masalah. (yd/rl/ab)
