Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) mengklaim produksi padi di musim panen kali naik. Berdasarkan data, dibandingkan tahun lalu pada periode Januari hingga akhir Juli terdapat kenaikan hasil panen sebanyak 2000 ton.
“Untuk tahun 2023 sampai dengan akhir Juli, ada peningkatan produksi memang, kalau semula di tahun 2022, dari Januari hingga Juli itu produksi kita 317 ribu ton, maka tahun ini di bulan yang sama 319 ribu ton, jadi naik 2 ribu ton,” kata Masun Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan
Ini lantaran luas tanam padi juga meningkat dari sebelumnya yaitu 52,6 ribu hektar menjadi 54,4 ribu hektar. Naiknya luas panen karena para petani memaksimalkan lahan pertaniannya sebelum memasuki musim kering tahun ini.
Kualitas padi pun juga mengalami kenaikan. Dijelaskan Kabupaten Ponorogo menjadi salah satu daerah yang telah ditetapkan pemerintah dalam gerakan nasional antisipasi badai El Nino.
Dalam program tersebut lahan seluas 3.000 hektar akan dipaksa untuk menanam padi dalam rentang Agustus hingga September. Pihaknya belum bisa memprediksi apakah pada akhir tahun nanti jumlah produksi mengalami penurunan akibat dampak El Nino atau tidak. Sebab hasil panen baru bisa diketahui pada bulan November dan Desember mendatang. (yd/rl/ab)
