Terganjal Pengelolaan Sampah TPA Mrican, Ponorogo Lagi-Lagi Gagal Raih Adipura
Lagi-lagi Kabupaten Ponorogo gagal meraih piala adipura, masalah tidak optimalnya pengelolaan sampah di TPA mrican jenangan disebut sebut sebagai salah satu penyebab mengapa Kota reog tidak berhasil mendapatkan penghargaan terkait kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan itu. Hal tersebut dibenarkan Kepala dinas lingkungan hidup (DLH) Gulang Winarno dimana terakhir mendapatkan piala adipura tahun 2013 silam atau selama 10 tahun zonk.
Jebloknya nilai untuk Ponorogo lantaran produksi sampah dari TPA mrican jenangan setiap harinya bertambah, padahal harusnya berkurang, selain itu kapasitas luasan lahan minimal 5 hektar, tapi TPA Mrican kurang dari 2 hektar. Kendati begitu pihaknya tidak patah arang dan terus berjuang agar piala adipura bisa diraih kembali. Beberapa upaya yang dilakukan, salah satunya menggandeng pihak ketiga untuk mengurangi volume sampah di TPA mrican, selain itu juga mendorong semua Desa atau Kelurahan, memiliki TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan – daur ulang).
Pendekatan pengelolaan 3R mulai dari menjemput sampah dari tiap rumah pemilah sampah, pengelolaan sampah organik yang akan dijadikan kompos, baru residunya dibuang di TPA mrican jenangan.