Petani Desa Wonodadi Ngrayun Geger, Dugaan Pupuk Phonska Palsu
Polsek Ngrayun akhirnya turun tangan melakukan mediasi antara petani dengan salah satu penjual pupuk di desa Wonodadi Ngrayun. Ini setelah petani sempat nggruduk ke toko pupuk desa setempat karena mencurigai yang dijual pupuk palsu.
AKP Joko Triono, Kapolsek Ngrayun menjelaskan, pihaknya belum bisa membuktikan apakah kecurigaan warga terhadap pupuk phonska plus 15-15-15 tersebut, asli atau palsu. Sebab untuk membuktikan keasliannya harus dilakukan uji lab terlebih dahulu. Itupun warga harus bersabar karena membutuhkan waktu lama.
Karenanya, untuk meredam emosi warga, disarankan untuk mengembalikan pupuk yang terlanjur dibeli. Sementara pengusaha pupuk diminta legowo untuk menerima kembali pupuk yang dijualnya. Lebih lanjut dijelaskan kecurigaan pupuk itu palsu, harganya lebih murah dari pupuk non subsidi biasanya yang harganya bisa mencapai Rp 320 ribu rupiah per saknya.
Sedangkan pupuk yang dijual itu harganya antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Selain itu dari tekstur butirannya dinilai berbeda dengan biasanya. Pupuk ponska itu kata Kapolsek, dijual perorangan tidak melalui kelompok tani.