Sempat viral di media sosial, nenek tua yang tinggal dirumah tak layak huni bekas reruntuhan kebakaran dan penuh dengan sampah. Lansia 90 tahun tersebut atas nama Ponirah warga RT 02 RW 03 dukuh Tengah desa Somoroto hidup sebatang kara.
Menanggapi hal tersebut, Gulang Winarno, kepala dinas sosial P3A Pemkab Ponorogo mengaku sudah turun tangan mengambil langkah langkah konkrit. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala desa setempat, Koramil, Polsek dan Puskesmas dan telah mengecek langsung yang bersangkutan.
Hasil klarifikasi dengan pihak terkait, apa yang disampaikan di medsos tak sepenuhnya benar, karena meski hidup sebatang kara tapi masih mendapatkan bantuan dari pemerintah. Mbah Ponirah masuk dalam program keluarga harapan – PKH dan BPNT. Selain itu, secara ekonomi, juga memiliki satu kotak sawah yang digarap tetangganya sehingga ada penghasilan.
Jika selama ini, hidup di antara puing-puing sisa kebakaran dan penuh dengan sampah, karena mbah Ponirah punya kebiasaan buruk. Mungkin karena sudah pikun, suka memunguti sampah plastik lalu dibawa ke rumahnya. Ketika warga sekitar akan membersihkannya, selalu ditolak bahkan marah-marah sambil mengacungkan senjata sehingga takut.
Diakui pasca viral akhirnya, semua pihak sepakat berkunjung kerumahnya lalu gotong royong membersihkan rumah tersebut. Rumah tersebut memang sebagian sempat terbakar 10 tahun lalu namun masih bisa ditempati. Ke depan akan diusulkan bantuan rehab rumah layak huni. Sebenarnya ada rencana membawa mbah Ponirah ke Panti asuhan dhuafa Lansia Jetis, tapi yang bersangkutan menolak.
