Harga Rendah, Petani Di Jimbe Jenangan Ogah Tanam Singkong
Tiwul akan menjadi makanan langka diwilayah Jenangan . Bagimana tidak jika petani malas bertanam ketela lagi apalagi jika harus mengolahnya menjadi tepung gaplek . Murahnya harga menjadi penyebab mengapa petani beralih ketanaman jagung daripada singkong .
Seperti disampaikan Miftahul Janah, petani didesa Jimbe Jenangan, dulu hampir semua petani bertanam singkong . Tapi sejak dua tahun terakhir ini, menggantinya dengan jagung ,sehingga hanya 20 prosen saja yang bertahan dengan tanaman umbi umbian itu .
Dijelaskan setengah hektar lahan yang ditanami singkong hanya mampu menghasilkan uang 2 juta rupiah . Selain itu ketika singkong diolah menjadi tepung gaplek , tidak serta merta menaikan harga , karena hanya dihargai sekitar 4000 hingga 5000 rupiah saja per kgnya .
Padahal proses mengolah ketela menjadi tepung gaplek panjang dan rumit , belum menggilingnya juga butuh biaya mahal . Saat ini lanjut Miftahul Janah, kalaupun ada gaplek hanya konsumsi sendiri bukan untuk dijual .