Peringatan hari jadi Kabupaten Ponorogo ke-526, pengamat politik lokal ikut memberikan pendapatnya. Salah satunya, Ayub Dwi Anggoro, dekan FISIP Universitas Muhammadiyah-UMPO menyampaikan, di usianya yang sudah tidak muda lagi, harus menjadi momentum tak hanya kebangkitan ekonomi di era pandemi tapi juga perbaikan infrastruktur khususnya jalan-jalan yang rusak.
Pasalnya di era digital yang sudah menuju 5.0, semestinya sudah tidak ada jalan-jalan yang rusak parah. Yang terjadi justru, adanya pembiaran jalan- jalan berlubang tanpa upaya ada penanganan hingga saat ini. Jika masalahnya pada anggaran, bukan lagi tanggung jawab masyarakat untuk memikirkan dari mana memperoleh dana.
Pemkab dalam hal ini legislatif dan eksekutif, yang digaji masyarakat yang selayaknya memikirkan hal tersebut melalui kebijakan dan terobosan- terobosan. Sudah saatnya pemerintah mendengar apa yang dikeluhkan warganya yang lama merindukan perbaikan infrastruktur jalan.
Bahkan sempat memunculkan ide, agar membuat lomba fotografi jalan berlubang di peringatan hari jadi Ponorogo, sebagai ungkapan keluh kesah mereka.
Slogan Ponorogo hebat, merupakan tantangan dimana bukan hanya sekedar lip service melainkan butuh pembuktian nyata. Dirinya tidak menampik, banyak acara hiburan yang diselenggarakan dalam Grebeg Suro dan hari jadi Ponorogo tapi hanya sekedar euforia sesaat.
