Cerita Dian Ari Hasta, Guru SMA Muhipo yang Diterima di School of Liberal Arts Mae Fah Luang University Thailand
Perasaan campur aduk antara bahagia sedih dan haru menyelimuti hati Dian Ari Hasta, Guru di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Pria berusia 35 tahun tersebut, Kamis 28 Juli 2022, menginjakkan kakinya di salah satu perguruan tinggi terbesar di Thailand.
Uniknya, keberadaannya bukan untuk kuliah lagi melainkan keterima menjadi dosen bahasa Inggris di School of Liberal Arts Mae Fah Luang University. Kepada RGS FM, lajang yang akrab di panggil Dian itu mengaku tak menyangka bisa lolos tahapan seleksi mengingat ada satu persyaratan yang belum terpenuhi.
Tapi setelah dikomunikasikan ternyata bukan jadi soal yakni mengenai Test of English as a Foreign Language – TOEFL yang dipelajarinya berbeda dengan yang dipersyaratkan. Diceritakan, awalnya tertarik jadi dosen ketika ada share dari grup WA kampus nya dulu dimana perguruan tinggi Thailand membuka lowongan kerja.
Karena merasa mampu memenuhi persyaratan akhirnya berani memasukkan lamaran melalui email. Beberapa waktu kemudian mendapatkan balasan untuk seleksi dari tes wawancara hingga Micro-teaching. Ternyata semua bisa sukses dilalui dimana diterima dengan 3 orang lainnya dari Indonesia.
Berdasarkan kontrak kerja, akan bekerja selama setahun dan tinggal di asrama kampus. Selama setahun akan ada evaluasi yang diperoleh dari review mahasiswa yang diajar.
Lebih lanjut warga dukuh Pelem Gurih desa Jenangan itu mengungkapkan pertama masuk di tempatnya bekerja itu, luar biasa karena sangat luas dan penuh dengan pepohonan. Orang-orang Thailand juga sangat santun dan mau membantunya hingga sampai tujuan.
Hanya satu yang dikeluhkan saat ini yakni cuaca panas. Yang paling menyedihkan adalah ketika harus berpisah dengan keluarga, teman, tempat kerjanya dulu dan orang-orang yang dicintainya selama di ponorogo.
Tapi demi masa depan, menjadi dosen bahasa Inggris di School of Liberal Arts Mae Fah Luang university Thailand akan jadi pengalaman luar biasa.