Kemarau Tapi Hujan, Petani Hortikutura Terancam Rugi Karena Buruknya Hasil Panenan
kepalu ketutu, itulah nasib petani hortikultura saat ini ditengah perubahan iklim yang seharusnya kemarau tapi justru hujan. Akibatnya kualitas hasil panen tidak optimal khususnya tanaman yang berumbi seperti bawang merah, bawang putih, dan kentang. Meski dijual dengan harga mahal tapi tidak sesuai dengan biaya perawatannya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, Medi Susanto menjelaskan, pada dasarnya tanaman hortikultura butuh air tapi tidak suka jika terlalu banyak air. Selain itu dengan masih tingginya curah hujan, berbagai serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) harus dihadapi dari jamur hingga wereng. Apalagi jika hujan terjadi malam hari, namun pagi harinya tidak segera dilakukan penyemprotan maka tanaman bisa membusuk. Maka yang harus dilakukan petani adalah selalu melakukan pengamatan tanamannya sejak dini. Serangan sekecil apapun harus lekas dikendalikan agar bisa bertahan.
Pihaknya juga siap membantu dengan penyediaan pestisida gratis jika dalam pengecekan serangan OPT sudah diatas ambang batas.
Sekedar informasi, jika banyak petani hortikultura yang gagal panen dengan cuaca seperti sekarang ini karena serangan hama. Seperti cabe yang diserang jamur sehingga menyebabkan tanaman dengan buah pedas itu tidak bisa berkembang dengan baik. Begitupula dengan bawang merah yang banyak membusuk