Pedagang di pasar legi rela antri berjam-jam untuk memperoleh minyak goreng curah. Dari pantauan jurnalis radio gema surya, rencana kedatangan mobil tangki minyak goreng sekitar jam 7 pagi molor hingga 3 jam lebih yakni jam 10.30 WIB.
Bedianto kepala dinas perdagangan koperasi dan UMKM mengakui ada keterlambatan penyaluran minyak goreng curah, karena ada kendala teknis saat pengangkutan di jalan.
Selain terlambat datang, alokasi nya juga tak sesuai rencana, dari 8000 kg , akhirnya hanya 6000 kg saja. Kendati begitu, para pedagang tak perlu resah jika masih ada kekurangan, pihaknya akan mengupayakan ada penambahan kembali.
Masih kata Ibed, minyak goreng curah dijual ke pedagang dijual 14.500 rupiah per kilogram. Namun pihak Perdakum meminta menjual di kisaran 14 ribu sesuai HET( Harga Eceran Tertinggi ). Harga tersebut sesuai dengan aturan pemerintah meski beberapa kali mengalami perubahan HET.
Sementara itu Mariati, pedagang mracang di pasar legi mengatakan baru kali ini ada operasi minyak goreng curah. Sebelumnya kalau pun ada operasi minyak goreng yakni yang kemasan.
Masih kata Mariati, dirinya memperoleh minyak goreng curah 75 kg. Bisa jadi dalam sehari akan ludes terjual karena akan dibeli penjual gorengan maupun warung.
