10 Anak Punk Terjaring Razia, 8 Diantaranya Dibina Rohani di Masjid Campursari Sambit Selama 3 Hari
Ponorogo ibaratnya surga bagi anak-anak punk. Buktinya meski sering terjaring razia, anak-anak dengan ciri rambut disemir merah, kumal dan jarang mandi ini, tidak kapok datang ke Ponorogo untuk sekedar minta-minta dan bergerombol di lampu-lampu merah. Keberadaan mereka dinilai meresahkan sehingga akhirnya ada yang lapor ke Samapta Polres.
AKP Edy Suyono, Kasat Samapta Polres mengatakan, setelah menerima pengaduan pihaknya langsung meluncur ke lokasi. Hasilnyaada 10 anak punk terjaring razia di dua lokasi yaitu di perempatan lampu merah Jenes dan perempatan lampu merah Dengok Ponorogo, Sabtu, 18/12/2021. Dari sepuluh anak punk yang diamankan itu bukan hanya berjenis kelamin laki-laki, namun ada dua orang berjenis kelamin perempuan dengan usia 16 hingga 30 tahun.
Dijelaskan, masyarakat resah dengan adanya segerombolan anak punk yang ngamen serta meminta-minta uang kepada penguna jalan di perempatan lampu merah Jenes dan perempatan lampu merah Dengok Ponorogo. Usai dilakukan pendataan di Mapolres, anak punk laki-laki dirapikan rambutnya oleh petugas kemudian diberikan pengarahan dan pembinaan oleh petugas.
Selain pembinaan dari petugas Sat Samapta, anak punk laki laki juga akan menerima pembinaan rohani selama 3 hari di Masjid Baitul Abdillah Dusun Gading Desa Campur Sari Kecamatan Sambit sebelum diserahkan ke orang tuanya. Rata-rata mereka korban broken home dan putus sekolah sejak usia SMP.