Bupati Sugiri enggan membeberkan secara detail alasan mengganti cat patung-patung di tujuh simpang jalan dari hitam doff menjadi putih. Kepada wartawan, orang nomor satu di Pemkab tersebut sengaja membikin penasaran warga Ponorogo. Pasalnya, pengecatan warna putih tersebut belum final alias masih dalam proses.
Jika nanti sudah selesai, pihaknya yakin warga akan terkejut sehingga diharapkan mau menunggu hasil akhirnya. Yang pasti lanjut kang Giri – sapaan akrabnya, Pemkab ingin menyeragamkan semua patung dengan satu warna tanpa ingin mengubah estetika patung sebagai karya seni dan memiliki nilai history.
Sementara Aapto Jatmiko, kepala dinas Lingkungan Hidup mengakui jika belum ada setahun patung-patung yang menghiasi tujuh simpang jalan di kawasan Kota Ponorogo berganti warna dua kali. Maret lalu dilabur cat hitam doff namun kemudian diganti dengan warna putih. Pihaknya ditarget sebelum 10 Desember,proses pengecatan harus rampung. Butuh anggaran sebesar Rp 75 juta bersumber dari APBD untuk memutihkan patung-patung yang ada.
Adapun Cat yang dipakai jenis eksterior dan ditangani oleh ahlinya.Pihaknya menjamin setiap lekukan patung bakal terlihat kendati dicat putih. Pengecatan menggunakan teknik semprot. Namun, pekerjaan sempat terkendala cuaca lantaran hujan mulai turun belakangan ini. Sapto menyebut, cat warna putih yang dipakai bakal kering dalam rentang dua hingga tiga jam. Mengecat satu patung perlu waktu sekitar dua sampai tiga hari tergantung ukurannya.
