Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Bukan Pengganti Nilai Kelulusan, Pelajar Kelas 12 Tingkat SMA Tetap Diminta Ikut TKA
  • DPRD Ponorogo Minta Seluruh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi SPPG Melakukan Evaluasi
  • Dapat Bantuan Jammer dari BSSN, Diskominfo Ponorogo Tak Gunakan Sembarangan
  • Produksi Tanaman Kopi Meningkat 20 Persen, Petani Belum Menikmati Keuntungan Maksimal
  • Beredar Video Detik-Detik Bus Damri Jalur Ponorogo Tulungagung Via Sooko Tak Kuat Menanjak
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2021
  • Mei
  • 31
  • Harga Anjlok, Petani Memilih Menjadikan Tanamannya Sebagai Pakan Ternak
  • Jelajah

Harga Anjlok, Petani Memilih Menjadikan Tanamannya Sebagai Pakan Ternak

Gema Surya FM Senin 31 Mei 2021 | 08:40 WIB
KOL
Kepala Desa Krisik saat melakukan tinjauan / Foto : Erwan

Anjloknya harga sayur mayur Pudak menyebabkan para petani menjerit, karena harganya terjun bebas sehingga sebagian hasil panen yang tidak terjual  akhirnya dijadikan pakan ternak. Sebut saja Kubis yang sebelumnya mencapai 4000 rupiah saat ini tinggal 1500 rupiah saja per kg nya, bawang prei dari 5000 rupiah menjadi 3000 rupiah saja, begitu pula wortel dari 4500 rupiah per kgnya tinggal 1500 rupiah.

Kondisi tersebut dibenarkan Erwan Santoso Kepala Desa Krisik sekaligus ketua asosiasi pedagang dan petani sayur pudak, dimana anjloknya harga terjadi saat lebaran hingga sekarang. Selain karena panen raya juga penyerapan yang kurang bagus, daya beli konsumen turun sementara program BPNT yang sebelumnya menggunakan produk sayur pudak hingga kini belum jelas kapan dimulai lagi. Karenanya petani hanya bisa pasrah karena kesulitan menjual hasil produknya, sedangkan untuk dilempar keluar Daerah seperti Madiun, Wonogiri maupun Pacitan, di wilayah sana kondisinya juga berlebih, sehingga mau tak mau dijual murah di pasar lokal sedangkan sisanya untuk pakan ternak.

Jika kondisi tersebut terus terjadi, petani sayur akhirnya pilih menanami lahannya dengan tanaman lain, bisa tidak mungkin pilih menjadi peternak daripada bertani, padahal potensi Pudak sangat bagus untuk tanaman sayuran dan hortikultura dan menjadi satu satunya wilayah di Ponorogo penghasil sayur mayur. Peran Pemerintah sangat diharapkan untuk bisa menstabilkan harga sayur mayur pudak setidaknya petani tidak terlalu merugi dan bertahan untuk tetap menggarap lahannya.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Harga Porang Anjlok, Dinas Pertanian Berharap Petani Tidak Buru-Buru Panen
Next: Mirip Flu Burung, Puluhan Ekor Unggas di Desa Gelanglor Sukorejo Mati Mendadak

Related Stories

tka
  • Jelajah

Bukan Pengganti Nilai Kelulusan, Pelajar Kelas 12 Tingkat SMA Tetap Diminta Ikut TKA

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 13:07 WIB
dprd2
  • Jelajah

DPRD Ponorogo Minta Seluruh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi SPPG Melakukan Evaluasi

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 12:53 WIB
jammer
  • Jelajah

Dapat Bantuan Jammer dari BSSN, Diskominfo Ponorogo Tak Gunakan Sembarangan

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 12:29 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.