Pelajar SMA Negeri 3 Ponorogo Raih Gold Medal Dan Silver Medal, Dalam European Exhibition Of Creativity And Inovation IASI Romania
Tak salah jika SMA Negeri 3 Ponorogo dijuluki sekolah para pencetak juara. Bagaimana tidak, jika sekolah yang ada di jalan Laks. Yos Sudarso Gg. III No.1, Lingkung Dua Paju tersebut, seakan tak pernah sepi prestasi. Setiap kali ikut kompetisi, selalu pulang dengan kemenangan. Bahkan tingkatannya bukan nasional saja tapi sudah Go International. Setelah sukses di Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation, and Technology Exposition ( IPITEx 2021) beberapa waktu lalu, kemarin kembali menyabet Gold Medal dan Silver Medal dalam European Exhibition Of Creativity And Innovation IASI Romania. Para pelajar berprestasi tersebut adalah Inneke Maulina, Alvin Yoga Elyana dan Alva Sandgrahan Nindar Putra, yang berhasil meraih medali emas, juga Kania Siti al Fathi, Navita Dwi Fitriani serta Vina Alfristalianti, meraih medali perak.
Sasmito Pribadi M.Pd plt Kepala SMAN 3 Ponorogo mengatakan prestasi putra putrinya tersebut tak lepas dari kerja keras dan semangat para siswa dan guru untuk menampilkan yang terbaik. Di masa pandemi ini, sekolahnya memiliki prinsip, optimisme membangun optimisme di masa pandemi dengan meraih prestasi. Karena itu pihaknya selalu memacu semangat anak didiknya untuk selalu mengikuti kompetisi yang digelar secara virtual. Meski tidak langsung bertatap muka dengan para juri, namun jadi tantangan tersendiri. Anak-anak harus bisa menjelaskan dan mempresentasikan secara virtual. Yang patut disyukuri, siswa-siswinya mampu menyisihkan 32 peserta dari berbagai negara, padahal yang ikut bukan dari kalangan pelajar sekolah saja, namun juga umum.
Prestasi bergengsi itu tak lepas dari bimbingan Okky, guru pembimbing SMAN 3 Ponorogo. Kepada gema surya, Okky menjelaskan jika sekolahnya memiliki kelompok Karya Ilmiah remaja-KIR dimana merupakan wadah untuk berinovasi dan berkreasi. Untuk kelompok yang menyabet gold medal, membuat karya ice cream dan Nori dari tumbuhan krokot untuk kecerdasan otak anak. Sementara untuk Silver Medal, berkat plafon dari bahan ramah lingkungan dari jerami kedelai dan cangkang telur. 2 karya tersebut membuat para juri terkagum kagum sehingga akhirnya anak didiknya berhasil menyisihkan puluhan peserta dari berbagai negara di dunia.
Sementara Inneke Maulina, salah satu pelajar berprestasi yang mendapatkan Gold Medal mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi timnya tersebut. Pelajar kelas 12 SMAN 3 tersebut, tak menyangka bisa menjadi yang terbaik. Berawal dari banyaknya krokot yang tumbuh liar di belakang sekolah membuat dia dan teman-temannya ingin meneliti khasiatnya. Selama ini krokot dikenal hanya untuk pakan jangkrik dan tanaman liar yang diabaikan. Ternyata setelah diteliti terdapat kandungan omega 3 yang baik untuk pertumbuhan otak anak. Karenanya akhirnya dilakukan uji coba beberapa kali dan akhirnya berhasil. Harapannya penelitiannya tersebut terus bisa ditindak lanjuti agar lebih sempurna dan bermanfaat bagi masyarakat.