Tak ingin kasus ledakan petasan yang menewaskan kakak beradik di Sukorejo, juga terjadi di wilayah kota, Polsek kota gencar melakukan patroli subuh. Korps berbaju coklat tersebut menyisir jalan-jalan di Ponorogo untuk merazia warga yang bermain petasan atau mercon. Hasilnya, sempat menangkap pelaku tapi karena masih anak-anak maka dikembalikan ke orang tua untuk dibina. Seperti disampaikan AKP Haryo Kusbintoro, Kapolsek kota, bocah berusia 10 tahun itu, kepergok membunyikan petasan di perempatan. Petasan yang dibunyikan sebenarnya jenis cabe yang memiliki daya ledak rendah.
Hanya saja, kebiasaannya tersebut menggangu warga maupun pengguna jalan yang lewat. Bagaimana tidak, jika petasan cabe tersebut dimasukkan ke dalam saku celana. Kemudian bersama teman- temannya jalan jalan, ketika bertemu pertigaan atau perempatan, mercon lombok itu dilempar dan ketika meledak, anak-anak itu tertawa puas. Karenanya, ketika di tangkap polisi, orang tuanya dipanggil untuk diberi pengarahan dan pembinaan. Lebih lanjut dikatakan, selain merazia warga yang bermain petasan, patroli subuh juga menyasar warga yang melanggar prokes seperti berkerumun dan tidak memakai masker.
