2 tahun berturut-turut Pemerintah Kabupaten Ponorogo meniadakan kegiatan pasar malam di Aloon-aloon Ponorogo pada bulan ramadhan dan Idul Fitri. Langkah tersebut diambil setelah melihat pandemi covid 19 yang belum usai. Toto Basuki, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan UMKM Ponorogo mengakui tidak ada pasar malam karena kondisi masih pandemi covid 19. Namun pihaknya masih memberikan toleransi untuk pedagang lokal Ponorogo untuk tetap bisa berjualan di aloon-aloon Ponorogo.
Sedangkan untuk pedagang luar daerah termasuk wahana bermain tidak diizinkan. Menurut Toto, aloon-aloon Ponorogo bisa menampung sekitar 300 pedagang termasuk wahana bermain. Para pedagang tersebut menyewa sesuai dengan peraturan Bupati. Dengan tidak adanya pasar malam secara otomatis berdampak Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) juga menurun. Terkait penurunan PAD pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang tahun ini tidak ada persiapan apapun.
