Biaya Pengobatan Puluhan Juta Rupiah, Banyak Teman Ulfia Lakukan Galang Dana
Empati dan dukungan terus mengalir terhadap Ulfia, mahasiswi asal desa Winong Jetis yang saat ini tergolek lemah di RSUD pasca tragedi kejatuhan gong di selatan jembatan Paju Ponorogo. Informasi yang diterima gema surya, teman-teman kampus melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu biaya pengobatan gadis 20 tahun itu. Pasalnya, untuk biaya operasi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah sementara Ulfia tidak memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS.
Kondisi itu dibenarkan Roni, kakak Ulfi, yang menyampaikan keluarganya dibuat bingung. Untuk operasi saja membutuhkan dana 25 juta rupiah belum biaya perawatan dan pasca pemulihan nanti. Rahang Ulfia, menurut tim dokter mengalami retak berat sehingga untuk makan dan bicara saja kesulitan. Kondisi terkini, Ulfia belum bisa duduk karena mengalami nyeri di bagian dada.
Ironisnya kata Roni, pemilik gong yang jatuh, hanya mampu membiayai pengobatan 50 persen saja. Sehingga ayah ibunya kebingungan mencari dana, apalagi hanya seorang petani. Dirinya sendiri juga tidak bekerja karena masih kuliah. Hanya satu harapannya, adik satu-satunya itu bisa segera pulih dan cepat berkumpul bersama keluarga. Dirinya mewakili keluarga juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Ulfia dan keluarga, baik berupa pendanaan, dukungan maupun doa.
Seperti diketahui Ulfia, mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Ponorogo harus menjalani operasi karena rahangnya remuk dan tulang selangka patah di RSUD dr. Harjono. Gadis 20 tahun asal Winong Jetis itu mengalami kecelakaan saat melintas di jalan raya Ponorogo Pacitan tepatnya di selatan jembatan Paju, karena kejatuhan gong berukuran besar. Gong tersebut dipasang di pinggir jalan untuk display salah satu pengusaha gamelan di kawasan tersebut dimana tiang penyangganya patah diduga keropos. Sabtu siang itu, 3 April 2021,Ulfia berboncengan dengan salah satu temannya dengan sepeda motor berjalan bersama rombongan sepulang kegiatan kampus di Slahung.