Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG
  • 76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas
  • Sensasi Pecel Ayam Lodho, Inovasi Kuliner Khas Ponorogo
  • Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter
  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2021
  • Februari
  • 15
  • Melongok Tanaman Pundung di Ngrogung Ngebel Yang Kian Tercampakkan
  • Jelajah

Melongok Tanaman Pundung di Ngrogung Ngebel Yang Kian Tercampakkan

Gema Surya FM Senin 15 Februari 2021 | 08:12 WIB
PUNDUNG
Buah pundung (Foto: cakshon.com)

Kecamatan Ngebel bukan hanya terkenal dengan durian saja, namun dulunya juga sempat dikenal sebagai daerah pengehasil pundung. Buah dengan rasa manis asam seperti duku ini sering panen bersamaan dengan manggis dan durian. Sayangnya, tidak se-eksis durian dan manggis, kini buah pundung seakan tercampakkan karena jarang diburu konsumen. Tak heran, jika diwilayah Ngebel sudah banyak warga sekitar pilih menebangnya dan menggantinya dengan tanaman produktif lainnya.

Salah satu warga Ngrogung, Arista, mengakui jika di daerahnya pundung tidak ada nilainya. Bahkan sering dipakai untuk imbuh saja jika ada konsumen membeli manggis ataupun durian. Untuk itu, banyak petani membiarkan buah pundung berjatuhan tanpa dipanen.

Berawal dari situlah, dirinya merasa prihatin padahal pundung ada juga yang rasanya manis. Selain itu kandungan vitaminnya cukup tinggi sehingga sayang apabila tanaman pundung tidak dilestarikan. Karenanya, Ia nekat menjual tanaman pundung miliknya yang lagi panen. Alhasil setelah dibawa ke kota, ternyata peminatnya cukup tinggi.

Dengan harga sekitar Rp 4000per kg, pundung dari Ngrogung Ngebel laku keras, bahkan ratusan kg bisa ludes terjual. Namun karena pohon yang dimilikinya tidak mampu memenuhi permintaan pasar akhirnya dia menjadi pengepul, dimana tetangga yang memiliki buah pundung bisa dijual ke dirinya. Harapannya dengan mulai bernilainya buah pundung, diharapkan warga mau memilihara tanaman pundung yang dimiliki, jangan sampai tanaman tersebut punah dan hanya tinggal nama.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Harga Kubis Anjlok, Wortel Terkerek Naik
Next: DAM Sumorobangun Desa Biting Ditaburi Ribuan Ekor Ikan Tawes

Related Stories

mbg
  • Headline
  • Jelajah

Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 12:34 WIB
DPT
  • Jelajah

76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:57 WIB
Bhs jw
  • Jelajah

Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:49 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.