Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Viral di Medsos Detik-Detik Terop Turnament Bola Voli di Kelurahan Brotonegaran Terhempas Karena Angin Kencang
  • Angin Kencang, Satu Rumah Rusak di Desa Carat Kauman
  • Avanza vs Beat di Pintu Keluar SPBU Dengok Madusari Siman, Pemotor Dilarikan ke RSUD
  • Angin Kencang, Pohon Kiara Payung di SMKN 1 Jenangan Tumbang
  • Ratusan Calon Jamaah Haji Estimasi Keberangkatan 2026 Mulai Urus Paspor
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2021
  • Februari
  • 9
  • Ribuan Nila Milik Petani Keramba Mati Mendadak, Dipertahankan Lakukan Pendataan
  • Jelajah

Ribuan Nila Milik Petani Keramba Mati Mendadak, Dipertahankan Lakukan Pendataan

Gema Surya FM Selasa 9 Februari 2021 | 15:10 WIB
c4e877bd-5f69-4740-98ac-e97564bbb445
Keramba Petani nila di Telaga Ngebel / Foto : Saiful

 

Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah nasib petani keramba Telaga Ngebel Ponorogo. Bagaimana tidak sudah rugi karena sepinya permintaan akibat kebijakan PPKM, kini mereka harus rugi puluhan juta rupiah menyusul ribuan ekor ikan nila piaraanya yang tiba-tiba mati mendadak Senin pagi (08/02). Salah satu petani keramba yang menderita kerugian cukup besar adalah Langgeng, dari 25 petak keramba yang dimiliki semuanya ikan nya mati, kepada gema surya Langgeng mengatakan jika ikan nya yang mati itu siap panen.

Jika dihitung kerugiannya sekitar 30 juta, karena ada sekitar 1 ton ikan baik besar maupun kecil. Dulu saat ikan mati masih banyak warung maupun pedagang kuliner yang siap menampungnya, tapi saat ini banyak warung juga tutup sehingga ikan yang mati akhirnya ditimbun saja, matinya ikan secara mendadak tersebut menurutnya karena pengaruh cuaca yang ekstrim sejak beberapa hari terakhir.

Sementara itu Dinas pertanian ketahanan pangan dan perikanan (Dipertahankan) Pemkab Ponorogo siap melakukan pendataan terhadap petani ikan di Telaga Ngebel yang terdampak fenomena alam tersebut. Dipertahankan mengatakan fenomena tersebut dinamakan upwelling, yakni naiknya massa air di lapisan bawah ke permukaan dikarenakan adanya angin yang bergerak di atas perairan, Semakin terdorongnya massa air di permukaan ini maka akan terjadi kekosongan sehingga kekosongan ini lah yang kemudian diisi oleh massa air yang berada di lapisan bawahnya.

Khusus yang terjadi di Telaga Ngebel kata Aida Fitriana Kabid peternakan Dipertahankan, naiknya massa air membawa belerang sehingga meracuni ikan-ikan yang berada di keramba jaring apung. Aida Menambahkan Pihaknya menyarankan ikan mati tersebut tidak dikonsumsi karena mengandung belerang, lebih baik ditimbun dalam tanah.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Puluhan Wartawan Ponorogo Diusulkan Vaksinasi
Next: Ipong Minta Agar Pedagang Menjaga Kebersihan Pasar Legi, Biar Tidak Kumuh

Related Stories

angin kencang kauman
  • Headline
  • Jelajah

Angin Kencang, Satu Rumah Rusak di Desa Carat Kauman

Gema Surya FM Kamis 2 Oktober 2025 | 11:54 WIB
kecelakaan dengok
  • Jelajah

Avanza vs Beat di Pintu Keluar SPBU Dengok Madusari Siman, Pemotor Dilarikan ke RSUD

Gema Surya FM Kamis 2 Oktober 2025 | 11:34 WIB
voli2
  • Jelajah

Viral di Medsos Detik-Detik Terop Turnament Bola Voli di Kelurahan Brotonegaran Terhempas Karena Angin Kencang

Gema Surya FM Kamis 2 Oktober 2025 | 11:54 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.