Hasil Otopsi Orok yang Dibuang di Kandang Ayam di Bajang Mlarak, Polisi Temukan 29 Luka Disekujur Tubuh Bayi
Kasus pembuangan orok di dekat kandang ayam Desa Bajang Mlarak, dengan pelaku ibu kandung bayi sendiri, terus didalami jajaran Satreskrim Polres Ponorogo. Rabu (30/12) dini hari dengan menggandeng RS Bhayangkara Kediri, telah dilakukan otopsi terhadap jenazah orok perempuan itu. Hasilnya cukup mengejutkan, di mana ditemukan adanya 29 luka disekujur tubuh bayi, khususnya di bagian dada dan wajah.
AKP Hendy Septiadi Kasatreskrim Polres Ponorogo mengatakan dengan banyaknya luka tersebut, besar kemungkinan penyebab kematian bayi dengan berat 4Kg itu karena kekerasan. Luka dibagian mulut menyebabkan tersumbatnya saluran pernafasan sehingga akhirnya bayi meninggal dunia.
Masih kata AKP Hendy, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa kayu yang diduga sebagai alat untuk memukul bayi tak berdosa tersebut. Pihaknya juga masih mendalami apakah YS, ibu si jabang bayi itu menderita depresi atau tidak. Sehingga akan mengundang psikiater.
Sebenarnya bayi perempuan tersebut saat lahir tidak ada cacat bawaan alias normal. Tim Satreskrim masih melakukan penyelidikan untuk kasus tersebut dengan memeriksa saksi-saksi termasuk ibu bayi dan pacar YS.
Sebelumnya Warga Desa Bajang, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo geger. Ini setelah ada penemuan orok bayi perempuan sudah dalam kondisi meninggal dunia di kandang ayam milik Y warga setempat Selasa (29/12) pagi. Mayat bayi dengan panjang 51 cm dan berat 4 kg tersebut ternyata baru saja dilahirkan oleh ibunya berinisial YS (20) yang tak lain adalah cucu pemilik kandang. (yd/rl)