Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG
  • 76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas
  • Sensasi Pecel Ayam Lodho, Inovasi Kuliner Khas Ponorogo
  • Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter
  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2020
  • Oktober
  • 9
  • Gelombang Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja Terus Mengalir
  • Jelajah

Gelombang Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja Terus Mengalir

Gema Surya FM Jumat 9 Oktober 2020 | 07:58 WIB
Demo UUCiptaker
Massa pendemo memadati depan kantor Gedung DPRD Ponorogo untuk menyampaikan aspirasinya

Gelombang unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja terus mengalir dengan sasaran Gedung DPRD Ponorogo. Kamis (10/20) ratusan mahasiswa baik dari PMII, HMI, BEM Unmuh hingga IMM, sejak pagi hingga sore bergantian geruduk gedung aloon-aloon timur itu, untuk menyampaikan aspirasinya. 

Pantauan Gema Surya, aksi sempat memanas setelah terjadi dorong-dorongan antara kepolisian dan mahasiswa. Mahasiswa ingin menerobos masuk menemui wakil rakyat, yang hingga Kamis siang tidak berada di tempat. Mereka hanya ditemui PNS di sekretariat dewan di depan gedung.

Muhammad Kharis Albastomy, Ketua Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ponorogo mengatakan Omnibus Law UU Cipta Kerja disinyalir menyengsarakan rakyat miskin bukan hanya buruh. Selain itu UU tersebut berpotensi untuk mempermudah para investor asing. 

Masih kata Kharis, penyederhanaan izin usaha ini memberikan kebebasan pada pemilik modal bahkan korporasi atau perusahaan membuka dan pengadaan lahan seluas-luasnya. Sehingga pihaknya mendesak DPRD Ponorogo, DPRD Jatim, dan Pemerintah Pusat untuk mencabut sekaligus menggagalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja. 

Pihaknya juga mendorong untuk melakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi terkait UU tersebut. Karena tidak ditemui Anggota DPRD satupun kata Kharis, mereka mengancam akan datang lagi ke Gedung DPRD dengan massa yang lebih besar.

Sementara Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ponorogo, mengaku datang ke gedung dewan dalam rangka “takziah.” Langkah itu dilakukan sebagai wujud penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mereka menganggap DPR telah mati nurani kemanusian dan menganggapnya tidak ada lagi di Ponorogo maupun Indonesia.

Muhammad Komarudin Korlap unjuk rasa mengatakan ada sejumlah aksi yang bertajuk berbela sungkawa dilakukan di depan gedung DPR Ponorogo. Diantaranya mengheningkan cipta dan memasang karangan bunga. Sementara penjagaan kepolisian sangat ketat dalam mengamankan aksi unjuk rasa tersebut. Aksi unjuk rasa ditutup dengan salat mayit. (rl) 

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Klarifikasi dan Mediasi Isu Penghentian Pembelian Tembakau
Next: 15 Alumni SMK PGRI 1 Ponorogo Direkrut Kementrian Agraria

Related Stories

mbg
  • Headline
  • Jelajah

Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 12:34 WIB
DPT
  • Jelajah

76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:57 WIB
Bhs jw
  • Jelajah

Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:49 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.