Tingkat kerusakan jalan yang kian parah tanpa adanya perhatian dari pihak-pihak terkait, membuat sebagian warga mulai geregetan. Jika di sejumlah wilayah nekat swadaya untuk memperbaiki jalan, namun di dukuh Bakalan desa Pager Bungkal, sejumlah warga menanami jalan berlubang itu dengan pohon pisang. Maryono, warga desa Pager mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk protes karena kerusakan jalan makin parah menyusul hujan mulai turun.
Sementara panjang kerusakan hampir 1 kilometer, antara ruas jalan yang menghubungkan desa Pager dengan desa Gajah Sambit tersebut. Penyebab kerusakan jalan, kata Maryono, salah satunya karena banyaknya truk penambang yang sering melewati jalan tersebut. Truk tersebut mengangkut tanah urug milik warga setempat untuk dibawa ke luar daerah. Warga sudah menyampaikan kerusakan jalan tersebut ke pemerintah desa setempat, namun hingga kini belum ada tanggapan.
