Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
  • 3 Calon Dewas dan Direktur Perumda Sari Gunung Ikuti Wawancara Final, Bupati yang Putuskan
  • Overstay, Warga Malaysia RBH yang Tinggal di Wotan Pulung Dideportasi
  • Usai Kasus Pembunuhan di Pomahan, Warga Resah Pelaku ODGJ Tak Bisa Diproses Hukum
  • Bekali Ribuan Anak Putus Sekolah dengan Keterampilan, Dindik Ponorogo Siapkan Program PKK
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2021
  • Maret
  • 24
  • Kalangan Petani Pertanyakan Kebijakan Impor Beras Pemerintah
  • Headline
  • Jelajah

Kalangan Petani Pertanyakan Kebijakan Impor Beras Pemerintah

Gema Surya FM Rabu 24 Maret 2021 | 08:12 WIB
siapa-yang-suruh-bulog-impor-beras-1-juta-ton-mO7g1jQmYn

Kalangan petani di Ponorogo kembali mempertanyakan kebijakan impor beras oleh pemerintah. Pasalnya kebijakan itu di tengah petani memasuki panen raya. Sementara di Indonesia sendiri belum terjadi krisis pangan. Salah satu petani yang memprotes kebijakan tersebut adalah Ratna dari Sukorejo dimana tidak habis pikir dengan alasan pemerintah mengimpor beras hingga 1 juta ton. Akibat dari rencana tersebut, harga gabah di pasaran saat ini sudah anjlok, bahkan mengalami titik terendah dibanding panen panen sebelumnya. Jika beras impor tersebut tiba di Indonesia, tidak bisa dibayangkan terpuruknya petani, karena harga gabah bisa anjlok lagi. Saat ini saja harga gabah kering panen di Ponorogo mencapai 4300 rupiah per kilogramnya, jauh dibanding panen sebelumnya yang tembus 5000 rupiah per kgnya.

Disinggung anjuran menyimpan gabah di saat panen raya sambil menunggu harga membaik, kata Ratna bukan solusi tepat. Yang terjadi selama ini, jika gabah disimpan lalu dijual beberapa bulan berikutnya, dianggap gabah lama sehingga harganya malah murah. Belum lagi ancaman panen raya padi dimana-mana, yang membuat harganya sulit terkerek naik karena berlimpah. Lebih lanjut Ratna mempertanyakan, program swasembada pangan sudah didengungkan sejak tahun 2015 lalu. Informasi yang dia dengar dari pemerintah, setiap tahun Indonesia selalu ada peningkatan produksi padi. Dengan swa sembada pangan berarti kebutuhan beras nasional sudah bisa dicukupi petani di Indonesia. Jika program tersebut jalan, tahun 2021 ini, harusnya Indonesia sudah bisa mengekspor beras bukan justru mengimpor.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: 5 April 2021, Pertemuan Tatap Muka ( PTM ) di Sekolah Akan Diberlakukan
Next: Pengamat Ekonomi Lokal Ponorogo: Kebijakan Impor Beras Bisa Jadi Politik Ekonomi

Related Stories

fzs
  • Jelajah

3 Calon Dewas dan Direktur Perumda Sari Gunung Ikuti Wawancara Final, Bupati yang Putuskan

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:48 WIB
sd
  • Jelajah

Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:59 WIB
af
  • Jelajah

Overstay, Warga Malaysia RBH yang Tinggal di Wotan Pulung Dideportasi

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:06 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.