Waspadalah, Order Makanan Fiktif Marak Lagi di Ponorogo
Waspadalah bagi para pengelola rumah makan di Ponorogo. Karena saat ini kembali marak penipuan dengan modus order makanan yang ternyata fiktif. Sering kali sasarannya adalah warung atau rumah makan. Seperti yang dialami 2 rumah makan di Brotonegaran ini. Mereka menerima order fiktif dari seseorang yang mengaku sebagai Dokter di salah satu Rumah Sakit swasta. Setelah pesanan makanan diantar, tidak ada seorangpun yang kenal dengan nama Dokter tersebut.
Bagus Andi, salah satu driver ojek online asal Brotonegaran, menceritakan saat kejadian dirinya mendapat telepon dari 2 rumah makan untuk mengantar pesanan ke oknum yang mengaku bernama Dokter Ike dan bertugas di salah satu Rumah Sakit swasta. Setelah semua pesanan siap kemudian diantar ke RS swasta yang ada di Tambakbayan sesuai dengan lokasi Si pemesan. Namun, betapa kagetnya saat sampai di lokasi dan bermaksud memberikan makanan tersebut pada si pemesan, tak satupun mengenal nama Dokter Ike. Saat ditelpon balik, justru nomornya diblokir oleh oknum tersebut. Menyadari orderan tersebut fiktif, dirinya lalu mengembalikan pada rumah makan yang menyuruhnya.
Ternyata, lanjut Andi, oknum tersebut tidak hanya pesan makanan saja namun juga sempat meminta dibelikan pulsa pada salah satu rumah makan tadi. Kebetulan dirinya merangkap profesi sebagai penjual pulsa dan rumah makan itu memang biasa langganan pulsa. Sehingga tanpa curiga, begitu mendapat pesan dari rumah makan tersebut untuk mengisi pulsa nomor oknum itu langsung disi. Pulsa senilai 100rb berhasil ditransfer ke oknum yang menyaru sebagai Dokter itu.
Untuk meyakinkan korbannya, oknum itu sengaja memajang foto dokter pada profil wa yang rupanya diambil dari Google, Dengan kejadian ini dirinya berharap agar kasus order fiktif ini menjadi pelajaran berharga dan tidak terjadi lagi.
Sementara itu RSU Muhammadiyah diwakili oleh bagian Humas, Fata Muhtarima, memberikan klarifikasi karena ikut terseret dalam kasus order fiktif. Pihaknya memastikan bahwa di RSU Muhammadiyah tidak ada nama Dokter Ike. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi, bahkan dengan nilai kerugian mencapai ratusan ribu rupiah. Oleh karena itu masyarakat diminta untuk lebih waspada.