Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Ungkapkan Rasa Syukur, Ratusan PPPK yang Terima Pengangkatan Wajib Bawa Satu Bibit Pohon ke Pendopo Kabupaten
  • Pemkab Ponorogo Sudah Dapat Lahan Pengganti Sekolah Rakyat, Pilih Lahan 5,7 Hektar di Kelurahan Kadipaten, Babadan
  • Kisah Pengemudi Ojol Asal Bancangan Sambit, Ponorogo, Antar Anak Raih Beasiswa Dokter Muhammadiyah di UMY
  • Karena Bakar Sampah, Dapur dan Kandang Ayam di Desa Wringinanom Sambit Ludes Terbakar
  • Hanya Diam, Pemeriksaan terhadap Terduga Pelaku Pembunuhan di Pomahan Pulung, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan RSUD
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • September
  • 24
  • Produksi Kentang Pudak Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasar Ponorogo
  • Jelajah

Produksi Kentang Pudak Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasar Ponorogo

Gema Surya FM Rabu 24 September 2025 | 11:54 WIB
kentang

Produksi kentang dari wilayah Pudak selama ini belum mampu memenuhi kebutuhan pasar di Ponorogo. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar di tiga kecamatan saja, stok kentang masih kurang.

Seperti disampaikan Sarbini, salah satu petani kentang di Pudak Kulon, kebutuhan kentang di Pudak, Soko, dan Pulung saja per hari mencapai 2 kwintal atau sekitar 1 ton dalam lima hari. Jumlah itu belum termasuk permintaan dari wilayah lain.

“Tidak heran kalau Pasar Ponorogo masih mengandalkan pasokan dari daerah lain seperti Magetan,” ungkapnya.

Kondisi ini membuat harga kentang cenderung tinggi di tingkat petani, berkisar Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram. Bahkan pada tahun lalu, harga sempat menyentuh Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per kilogram.

Lebih lanjut Sarbini menyebutkan, di Pudak Kulon jumlah petani kentang tidak banyak, hanya sekitar delapan orang saja. Sebagian besar petani lebih tertarik menanam sayuran lain seperti wortel, sawi, kubis, bawang pre, dan seledri.

“Menanam kentang itu berisiko tinggi. Perawatannya mahal dan rentan terkena penyakit, apalagi di cuaca yang tidak menentu,” jelasnya.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Ada Petani yang Akui Sulit Dapatkan Pupuk Bersubsidi, Ini Klarifikasi Dispertahankan Ponorogo
Next: Cerita PMI Ponorogo yang Bekerja di Hong Kong Hadapi Badai Topan Ragasa

Related Stories

Menarik, penyerahan SK PPPK yang berlangsung di Pendopo Kabupaten wajib menyerahkan satu bibit pohon. (Gema Surya/Yudi)
  • Headline
  • Jelajah

Ungkapkan Rasa Syukur, Ratusan PPPK yang Terima Pengangkatan Wajib Bawa Satu Bibit Pohon ke Pendopo Kabupaten

Gema Surya FM Kamis 25 September 2025 | 13:25 WIB
Sudah dapat pengganti lahan untuk Sekolah Rakjyat, Pemkab Ponorogo optrimis pembanghunan akan segera dilakukan. (Foto/Dok. Gema Surya)
  • Jelajah

Pemkab Ponorogo Sudah Dapat Lahan Pengganti Sekolah Rakyat, Pilih Lahan 5,7 Hektar di Kelurahan Kadipaten, Babadan

Gema Surya FM Kamis 25 September 2025 | 13:17 WIB
Arief ber-selfie ria dengan putri keduanya Afani Naura yang berhasil masuk kedokteran UMY.
  • Jelajah

Kisah Pengemudi Ojol Asal Bancangan Sambit, Ponorogo, Antar Anak Raih Beasiswa Dokter Muhammadiyah di UMY

Gema Surya FM Kamis 25 September 2025 | 13:08 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.