Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG
  • 76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas
  • Sensasi Pecel Ayam Lodho, Inovasi Kuliner Khas Ponorogo
  • Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter
  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • Agustus
  • 5
  • Harga Bawang Merah Melonjak, Petani di Pulung Masih Pikir-pikir untuk Tanam Lagi
  • Jelajah

Harga Bawang Merah Melonjak, Petani di Pulung Masih Pikir-pikir untuk Tanam Lagi

Gema Surya FM Selasa 5 Agustus 2025 | 12:37 WIB
bawang merah

Harga bawang merah mengalami kenaikan tajam dalam beberapa pekan terakhir. Di tingkat petani, harga sudah menyentuh angka antara Rp27.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Sementara itu, di pasar, harga jual bawang merah bisa menembus Rp50.000 per kilogram.

Kenaikan ini seolah menjadi angin segar bagi para petani, namun tidak semua langsung menyambut dengan optimisme. Di desa Pulung Merdiko, Pulung, Ponorogo, hanya sedikit petani yang rutin menanam bawang merah.

“Di sini paling hanya sekitar sepuluh orang yang memang biasa nanam bawang merah. yang lain masih ragu-ragu, apalagi yang baru mulai, karena risikonya tinggi,” ujar Wahyudi, salah satu petani setempat, Selasa (5/8/2025).

Wahyudi menjelaskan bahwa budidaya bawang merah memiliki tantangan besar, baik di musim hujan maupun kemarau. Saat musim hujan, tanaman rawan terserang jamur. Sedangkan saat musim kemarau, serangan ulat menjadi persoalan yang tak kalah berat.

“Kalau musim hujan, jamur sering bikin tanaman busuk. giliran kemarau, ulat banyak banget. jadi serba salah,” ucapnya.

Tak hanya itu, lonjakan harga juga terjadi pada benih bawang merah. menurut Wahyudi, saat ini harga benih mencapai sekitar Rp70.000 per kilogram, naik cukup signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya.

“Harga benih naik terus. padahal kita juga belum tentu untung nanti pas panen. jadi saya masih pikir-pikir untuk musim tanam berikutnya,” imbuhnya.

Wahyudi dan petani lain kini memilih untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan. Mereka harus mempertimbangkan musim dan potensi harga di masa panen nanti. Kekhawatiran utama adalah harga bawang bisa saja turun tajam saat panen raya, yang justru bisa menyebabkan kerugian.

“Kalau pas panen harganya anjlok, ya bisa rugi besar. makanya sekarang harus benar-benar dihitung,” tutupnya.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Jenazah Wahyu Agung Prasetyo, PMI Asal Ponorogo, Akhirnya Dipulangkan Setelah 1,5 Bulan
Next: Gerimis Iringi Pementasan Kolaborasi Santri dan Teater di Alun-Alun Ponorogo

Related Stories

mbg
  • Headline
  • Jelajah

Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 12:34 WIB
DPT
  • Jelajah

76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:57 WIB
Bhs jw
  • Jelajah

Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:49 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.