
Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penyakit pneumonia di musim pancaroba 2025. Peringatan ini dikeluarkan menyusul meningkatnya kasus pneumonia sepanjang Januari hingga Juli 2025 yang mencapai sekitar 600 kasus, atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Triyana Wahyudianto, Ketua Tim Kerja Pemberantasan Penyakit Menular sekaligus Pengelola Program Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Dinkes Ponorogo, menjelaskan bahwa perubahan cuaca yang ekstrem rentan menurunkan daya tahan tubuh.
“Musim pancaroba seperti sekarang ini sangat berisiko menurunkan daya tahan tubuh seseorang, sehingga lebih mudah terkena infeksi, termasuk pneumonia,” ujarnya, Sabtu (2/8/2025).
Triyana menambahkan, gejala awal pneumonia kerap menyerupai flu biasa, sehingga seringkali tidak disadari.
“Awalnya memang mirip influenza. Tapi pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, dan sifatnya menular,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pneumonia bisa memburuk dengan cepat, terutama jika menyerang kelompok rentan.
“Kalau menyerang bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh rendah, penyakit ini bisa sangat berbahaya dan cepat memburuk,” imbuhnya.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diminta untuk menjaga pola hidup sehat dan beristirahat cukup selama masa pancaroba.
“Kami minta masyarakat terapkan pola hidup bersih dan sehat, istirahat cukup, serta jangan abaikan gejala gangguan pernapasan,” tegas Triyana.
Dinkes Ponorogo juga memastikan terus memantau perkembangan kasus pneumonia untuk menekan angka penularan di masyarakat.
“Pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan agar penyebaran pneumonia bisa ditekan semaksimal mungkin,” pungkasnya.