
Nurhadi Hanuri, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Ponorogo ketika dimintai keterangan terkait kesiapan SMP Negeri di tahun ajaran baru 2025/2026. (Gema Surya/Yudi)
Tahun ajaran baru, puluhan SMP negeri di Ponorogo tercatat kekurangan murid. Data di Dinas Pendidikan (Dindik), dari 56 SMPN yang ada, hanya 11 SMPN yang terpenuhi pagunya di tahun ajaran baru 2025/2026.
Sedangkan 45 SMPN tidak terpenuhi, bahkan ada juga yang tidak memperoleh siswa sama sekali.
Nurhadi Hanuri, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo mengatakan, 11 SMPN yang memenuhi pagu yakni SMPN 1 Pulung, SMPN 1 Mlarak, SMPN 1 Bungkal, SMPN 1 Kauman, SMPN 1 Jenangan, SMPN 1 Ponorogo, SMPN 2 Ponorogo, SMPN 3 Ponorogo, SMPN 4 Ponorogo, SMPN 5 Ponorogo, dan SMPN 6 Ponorogo.
Menurutnya, siswa dari luar Kecamatan Kota banyak yang masuk ke SMPN kawasan kota. Pasalnya, kuota dari jalur prestasi yakni 30 persen mengalami peningkatan dibanding sebelumnya. Sehingga siswa berprestasi bisa masuk ke SMPN wilayah kota atau sekolah yang diinginkannya.
Selain itu, jumlah lulusan SD setiap tahunnya mengalami penurunan. Karena itu, pihaknya pun meminta SMPN yang kekurangan siswa tersebut juga melakukan inovasi agar memperoleh siswa yang lebih banyak. Persaingan antar sekolah semakin ketat untuk memperoleh siswa.
Penentuan pagu tahun ajaran 2025/2026 ini berdasarkan evaluasi tahun ajaran sebelumnya, misalnya maksimal 32 siswa per rombongan belajar.
Nurhadi mengungkapkan, meskipun tidak memenuhi pagu, pihaknya tidak akan melakukan penutupan sekolah karena sebagai wujud pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
Sekadar informasi, ada beberapa jalur di SPMB tahun ini, yakni jalur domisili, jalur afirmasi, jalur pindah tugas, dan jalur prestasi. (yd/rl/ab)