
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Ponorogo terus menunjukkan komitmennya dalam dakwah, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Melalui program sosial dan pendidikan, PDA aktif menyantuni anak berkebutuhan khusus dan lansia dhuafa lewat program Grilansa, serta membina 143 TK dengan 456 tenaga pendidik.
Ketua PDA Ponorogo, Lies Bahrunanto, mengatakan dalam momentum Milad ke-108 ini, Aisyiyah menegaskan pentingnya ketahanan pangan berbasis Qoryah Thoyyibah.
“Pangan bukan sekadar komoditas, tetapi bagian dari upaya membangun kemandirian dan kedaulatan umat,” ujarnya, Sabtu (21/6/2025).
Salah satu program unggulan yang dikembangkan adalah Gerakan Lumbung Hidup, yaitu pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman dan hewan sebagai sumber pangan lokal. Tahun ini, PDA juga membuka Pusat Layanan Disabilitas (PLD) sebagai upaya mendorong kemandirian anak-anak disabilitas.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, turut mengapresiasi kiprah Aisyiyah.
“Aisyiyah menunjukkan kepeloporan dalam memadukan dakwah, pendidikan, dan kemandirian pangan. Ini gerakan strategis yang sangat relevan,” ucapnya. Ia juga mengucapkan selamat atas peresmian Gedung AQBS.
Puncak Milad yang digelar Sabtu (21/6) turut dirangkaikan dengan peresmian Gedung Pesantren ‘Aisyiyah Qur’anic Boarding School (AQBS) dan Masjid Nyai Walidah di Jl. Letjen Suprapto, berdiri di lahan seluas 4.000 meter persegi. Acara ini dihadiri pimpinan pusat dan wilayah ‘Aisyiyah, bupati beserta jajaran, serta seluruh unsur Muhammadiyah.
Sebelumnya, PDA juga mengadakan berbagai lomba seperti Muballighot Digital, MC, dan Dirigen yang diikuti oleh perwakilan cabang se-Ponorogo.