
Nasib tragis dialami pasangan suami istri, Suwondo dan Tukijah, warga Dukuh Sembung, Desa Gandu, Kecamatan Mlarak, Ponorogo.
Keduanya menjadi korban tabrak lari saat berjalan kaki di jalur Jabung–Mlarak, tepatnya di sebelah timur Stadion Gontor, pada Kamis, 29 Mei 2025, sekitar pukul 07.00 WIB. Keduanya meninggal dunia di lokasi.
Yang membuat haru, pasangan sehidup semati tersebut melintasi jalan itu karena sedang berjualan hasil anyaman bambu seperti tampah dan tumbu.
Jumeno, perwakilan dari Komunitas Ponorogo Peduli, menyampaikan keprihatinannya dan berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku tabrak lari tersebut.
“Informasi yang kami dapat, keduanya tertabrak kendaraan roda empat. Namun, untuk kronologi secara rinci, kami belum mengetahuinya. Kami sangat peduli terhadap musibah ini karena almarhum dan almarhumah merupakan kaum duafa yang sudah kami bantu sejak beberapa tahun terakhir,” ujar Jumeno.
Menurutnya, pasangan tersebut memiliki dua anak dan hidup dalam kondisi serba terbatas. Tempat tinggal mereka pun merupakan hasil bantuan program bedah rumah. Setiap usai salat Subuh, mereka biasa menyusuri jalan-jalan di wilayah selatan untuk berjualan tampah. Karena itu, warga Jabung, Mlarak, dan sekitarnya sudah sangat mengenal mereka.
“Yang paling menyedihkan, Pak Suwondo adalah seorang tuna netra. Ia selalu dituntun oleh istrinya setiap kali berjualan,” imbuh Jumeno.