
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo menyayangkan tindakan pembuangan bangkai ayam ke sungai yang berada di dekat SMPN 2 Babadan. Kejadian yang sudah berlangsung selama lima hari terakhir ini menimbulkan bau menyengat dan mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut.
Plt Kepala DLH Ponorogo, Marjono, menegaskan bahwa membuang bangkai ayam ke sungai merupakan tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan merusak lingkungan.
“Seharusnya bangkai ayam itu dikubur, bukan dibuang sembarangan ke sungai. Ini bisa mencemari lingkungan dan berdampak pada kesehatan warga sekitar,” ungkap Marjono, Jumat (25/4).
DLH pun langsung bergerak cepat. Menurut Marjono, pihaknya sudah mengumpulkan warga di sekitar lokasi untuk mencari solusi bersama atas kejadian ini. Salah satu langkah konkret yang direncanakan adalah pemasangan kamera pengawas (CCTV) di sekitar sungai agar pelaku pembuangan bisa diketahui.
“Kami sedang upayakan pemasangan CCTV agar bisa mengidentifikasi siapa yang membuang bangkai-bangkai itu. Kalau ditemukan, tentu akan kami tindak tegas,” tegasnya.
Marjono juga menjelaskan bahwa pihak SMPN 2 Babadan menemukan tiga karung berisi bangkai ayam pada hari pertama. Namun, keesokan harinya, bangkai ayam kembali ditemukan di lokasi yang sama. Hingga kini, sudah ada sembilan karung bangkai yang sengaja dibuang di area tersebut.
Pihak DLH terus berupaya mengatasi masalah ini, termasuk dengan melakukan pembersihan serta mencari pelaku pembuangan bangkai ayam ke sungai.
Sebagai informasi, bangkai ayam yang dibuang di sungai bikin resah para guru dan pelajar SMPN 2 Babadan Ponorogo sejak 5 hari terakhir. Mereka terganggu dengan bau busuk yang ditimbulkan sehingga tidak konsentrasi dalam kegiatan belajar mengajar.