
Pembangunan jembatan darurat yang sudah dimulai sejak 27 maret 2025 . (Foto/Istimewa)
Setelah lebih dari satu bulan terisolasi akibat jembatan putus, ratusan warga Dusun Sumberejo Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, akhirnya bisa bernapas lega. Harapan kembali muncul setelah pembangunan jembatan darurat dimulai sejak 27 Maret 2025.
Masun, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan darurat terus menunjukkan progres positif. Hingga pertengahan April ini, progres pembangunan jembatan bailey telah mencapai 60 persen, dan ditargetkan rampung pada bulan Mei.
“Meski bersifat sementara, jembatan ini dibangun dengan spesifikasi yang tetap mengedepankan aspek keamanan,” jelas Masun.
Ia menambahkan bahwa konstruksi jembatan darurat ini dirancang mampu bertahan hingga lebih dari lima tahun, dengan lebar 3,5 meter dan panjang 15 meter.
Pembangunan jembatan ini dibiayai menggunakan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) tahun 2025. Mengingat sifatnya yang mendesak dan menyangkut hajat hidup masyarakat, rekanan proyek diminta segera bekerja, sementara penghitungan pembayaran akan dilakukan berdasarkan bukti dan harga kewajaran.
Masun menjelaskan, jembatan yang sebelumnya putus merupakan satu-satunya akses utama bagi enam RT di wilayah tersebut. Akibat kejadian itu, ratusan jiwa sempat terisolasi dan terpaksa melintasi anak sungai dengan risiko keselamatan yang tinggi.



