
Jajaran Satlantas Polres Ponorogo klaim, selama operasi ketupat Semeru 2025 digelar mulai 24 Maret hingga 9 April 2025, Jumlah kejadian lakalantas turun 17 prosen dibanding tahun lalu dalam operasi yang sama.
Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno, mengatakan bahwa jumlah kejadian laka lantas tahun ini tercatat sebanyak 19 kasus, turun 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 23 kasus.
“Alhamdulillah, selama Operasi Ketupat tahun ini, terjadi penurunan jumlah kecelakaan dibandingkan tahun lalu. Tahun 2024 ada 23 kejadian, sementara tahun ini hanya 19 kejadian,” ungkap AKP Bayu, Kamis (11/4/2025).
Namun begitu, ia menyebut bahwa jumlah korban meninggal dunia tidak berubah, yakni satu orang pada masing-masing tahun. Sementara itu, kerugian materiil justru mengalami kenaikan.
“Untuk korban meninggal dunia tetap satu orang, sama seperti tahun lalu. Tapi kerugian materiil naik 27 persen, dan korban luka ringan juga naik dari 29 orang menjadi 30 orang, atau naik 3 persen,” jelasnya.
AKP Bayu juga mengungkapkan bahwa pelaku kecelakaan masih didominasi oleh kalangan karyawan dan pelajar. Pada tahun 2024, tercatat 11 pelaku dari kategori ini, sedangkan tahun 2025 meningkat menjadi 19 orang.
“Khusus karyawan, ada peningkatan 5 persen. Tahun lalu ada 146 orang, sekarang naik jadi 164 orang,” tambahnya.
Untuk menekan angka kecelakaan, Satlantas Polres Ponorogo terus melakukan berbagai langkah preventif, termasuk memperluas kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami masifkan sosialisasi ke berbagai elemen masyarakat, termasuk turun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan imbauan kepada para pelajar agar tertib dalam berlalu lintas,” pungkas AKP Bayu.