
Razia yang gencar dilakukan di kawasan perkotaan membuat para pengamen dan pengemis berpindah ke daerah pinggiran. Hal ini diungkapkan oleh Subiyantoro, Kepala Bidang Trantib Satpol PP Pemkab Ponorogo, yang menyatakan bahwa banyak pengaduan dari masyarakat terkait maraknya pengamen dan pengemis di desa-desa.
“Di desa-desa mulai banyak ditemukan pengamen dan pengemis beraksi. Selain mendatangi rumah-rumah warga, mereka juga menyasar pasar,” ujar Subiyantoro.
Sejumlah kecamatan yang menjadi tujuan perpindahan mereka antara lain Pulung, Balong, Siman, dan Jetis. Menurutnya, kawasan kota saat ini sudah relatif bersih dari pengemis dan pengamen, meskipun masih ada dalam jumlah yang lebih sedikit dibanding sebelumnya.
Subiyantoro menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk. Namun, salah satu kendala yang dihadapi adalah para pengemis dan pengamen seolah-olah mengetahui jadwal patroli petugas.
“Bahkan saat razia di kawasan Dengok, kami sempat kejar-kejaran dengan pengemis yang kabur dan nyemplung ke sawah,” tambahnya.
Dalam kondisi seperti itu, Satpol PP lebih memilih mengamankan barang-barang yang ditinggalkan para pengemis dan pengamen untuk kemudian dibawa ke markas Satpol PP.
“Biasanya mereka akan datang ke mako untuk mengambil barang-barang mereka,” pungkas Subiyantoro.