Pembangunan sodetan untuk penanganan banjir di Kelurahan Ronowijayan Kecamatan Siman, membutuhkan anggaran sebesar 4,4 miliar rupiah. Jamus Kunto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo menyatakan bahwa proyek sodetan Sungai Setelik tersebut akan memulai pembangunan fisiknya pada akhir bulan ini.
“Ini kita sudah sepakat dan sudah kita hitung anggaranya, dan sudah kita sampaikan ke bapak bupati, untuk di SK kan menggunakan anggaran BTT” kata jamus pada Selasa (21/01)
Menurut Jamus, efektivitas sodetan perlu diperiksa langsung saat musim hujan, karena jika sudah memasuki musim kemarau, keberhasilan proyek tidak dapat diuji secara maksimal, dimana proyek ini ditargetkan rampung sebelum musim hujan berakhir.
Sesuai dengan perencanaan, proyek sodetan ini mencakup beberapa pekerjaan, di antaranya konstruksi Dam Tambak Kemangi, normalisasi Sungai Setelik (Tambak Kemangi hingga Unmuh), dan Sungai Afur Ngembak (di selatan Unmuh). Air dari hulu Sungai Setelik nantinya akan dibagi ke dalam tiga jalur, yakni saluran irigasi lama serta dua saluran baru berupa sodetan.
“Rekonstruksi dam tambak kemangi, untuk menambal luasan lolosan air, jadi mercu bendung fix itu ini kita rubah jadi pintu, itu ada beberapa pintu yang akan kita tambahkan” tambah jamus.
Selain itu, normalisasi Dam Tambak Kemangi akan meningkatkan daya tampung air, sehingga dapat mengurangi antrean air dari lokasi pusat banjir. Di timur Pasar Pon juga terdapat bendungan yang sudah tidak terpakai, dan rencananya akan dibongkar untuk mencegah genangan air di jalan.
Jamus optimistis bahwa sodetan ini akan menjadi solusi efektif dalam mengatasi banjir yang telah menjadi masalah menahun di kawasan tersebut. Adapun alokasi anggaran proyek ini bersumber dari belanja tidak terduga (BTT). Usulan pendanaan telah diserahkan kepada Bupati Ponorogo untuk mendapat persetujuan.