Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, terus bertambah. Jika sebelumnya hanya sembilan ekor sapi yang terinfeksi, kini jumlahnya meningkat menjadi 19 ekor.
Nur Kholis, Sekretaris Desa Bancar, menjelaskan bahwa 19 ekor sapi yang terindikasi PMK tersebar di tiga dukuh, yaitu Dukuh Nglodo, Bancar, dan Duwet, milik sepuluh peternak. “Rata-rata sapi yang terinfeksi belum pernah mendapatkan vaksinasi PMK,” ujarnya pada Senin (6/1/2025).
Meski belum ada laporan kematian, beberapa peternak memutuskan untuk menjual sapi mereka karena khawatir kerugian akan semakin besar. “Beberapa sapi dijual meski harganya jatuh, karena peternak tidak ingin risiko semakin tinggi,” tambahnya.
Nur Kholis mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Dinas Pertanian, yang merespons dengan cepat. Pada hari yang sama, tujuh petugas kesehatan hewan dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengobatan terhadap sapi-sapi yang terinfeksi.
“Kami berharap dengan adanya pengobatan ini, kondisi sapi yang terkena PMK akan semakin membaik dan bisa pulih kembali,” harap Nur Kholis.
Desa Bancar sendiri memiliki populasi sekitar 350 ekor sapi jenis pedaging. Dengan meningkatnya kasus PMK, para peternak diimbau untuk lebih waspada dan memastikan ternaknya mendapatkan vaksinasi sebagai langkah pencegahan.