Jelajah

Sehari, 3 Kasus Karhutla di Ponorogo Barat, 5 Hektar Lahan dengan Tanaman Jati Terbakar

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ponorogo terus berlanjut. Tercatat tiga kasus kebakaran dalam sehari di wilayah Ponorogo Barat. Kamis (29/8)

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, kebakaran pertama kali dilaporkan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di petak 18 dan 19 KPH Lawu, RPH Watu Bonang, Desa Karangan, Kecamatan Badegan. Kemudian, pukul 17.25 WIB, kebakaran melanda petak 120 RPH Badegan, KPH Madiun, BKPH Sumoroto, Dukuh Darat II, Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung. Kebakaran terakhir dilaporkan terjadi sekitar pukul 19.00 WIB di petak 29 KPH Lawu, RPH Krebet, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon.

Agung Prasetyo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, mengungkapkan bahwa api telah membakar lahan dengan berbagai jenis tanaman. Di wilayah Sampung, sekitar 1,5 hektar lahan dengan tanaman pohon jati, kayu putih, dan albasia terbakar. Di Karangan, Badegan, lahan seluas dua hektar yang ditanami jati juga terbakar, sementara di Sidoharjo, Jambon, api melahap sekitar 1,5 hektar lahan jati.

Pasca menerima laporan, BPBD Ponorogo bersama Perhutani, pemerintah desa setempat, Koramil, relawan Polsek, dan warga setempat segera bergerak ke lokasi untuk memadamkan api. Namun, upaya tersebut menghadapi berbagai kendala, seperti jalan terjal, angin kencang, dan titik api yang berada jauh di atas bukit. Alat pemadam kebakaran yang tersedia masih bersifat manual atau tradisional, sehingga proses pemadaman berlangsung lambat.

“Kami berusaha semaksimal mungkin agar api tidak merembet ke bawah dan mendekati pemukiman warga,” ujar Agung Prasetyo.

Hingga saat ini, penyebab pasti dari kebakaran tersebut masih belum diketahui. Upaya pemadaman masih terus dilakukan dengan harapan agar kerusakan dapat diminimalisir.