Overload, Pemdes Pulung Sepakat Tutup TPA di Jalur Pulung Mlarak
Sejak lima bulan terakhir Tempat pembuangan akhir sampah TPA di Desa Pulung ditutup, penutupan TPA tersebut lantaran kondisinya sudah sudah overload, alias membludak. Kondisi tersebut, menyebabkan warga sekitar protes karena sampah plastik berterbangan hingga ke area persawahan.
Seperti disampaikan Kepala Desa Pulung Muhammad Maksum kepada gema surya Senin (20/11) mengatakan, sebenarnya TPA Desa Pulung menempati tanah kas Desa dibangun di jalur Pulung mlarak, dengan pertimbangan kala itu banyak warga membuang sampah di sungai sehingga lebih membahayakan, karenanya melalui musyawarah desa menyepakati dibangun TPA di selatan pasar tapi di khususkan bagi warga Desa Pulung saja.
Meski begitu dalam perjalannya, bukan hanya warga Desa Pulung saja yang memanfaatkannya tapi juga orang luar, yang membuat geram mereka membuang sampah tidak mau memasukan ke dalam tempat yang disediakan, melainkan menaruhnya di pinggir pinggir jalan, sehingga sangat di sayangkan.
Lebih lanjut dijelaskan, dengan tutupnya TPA Desa Pulung, diakui ada beberapa warganya yang kebingungan, hanya saja sebenarnya sudah ada pemungut sampah mandiri dengan sistem iuran dimana sampah yang terkumpul dibuang langsung ke TPA mrican jenangan, selain itu pihak Desa juga memiliki TPS 3R, atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle, meskipun diakui belum bisa sepenuhnya optimal mengolah sampah di wilayah tersebut.