Hebat!, Baru Dikukuhkan 40 Persen Wisudawan UMPO Telah Diterima di Dunia Kerja
Suasana gedung Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) pada Sabtu (21/10) terasa istimewa. Ratusan wisudawan dan wisudawati telah merayakan momen bersejarah nan sakral dalam rangkaian wisuda pascasarjana, sarjana, dan diploma ke 55.
Menurut Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ns. Elmi Muftiana M.Kep, sebanyak 833 mahasiswa telah mengikuti seremoni wisuda UMPO ini. Yang patut dicatat adalah bahwa 40 persen dari mereka telah sukses terserap dalam dunia kerja, sebuah prestasi luar biasa yang menggambarkan kualitas pendidikan di UMPO.
Elmi Muftiana juga mengungkapkan, semangat untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi semakin meningkat di kalangan mahasiswa UMPO. Universitas ini berkomitmen untuk mendidik dan melatih mahasiswanya agar siap dalam dunia kerja, sekaligus siap untuk mengembangkan diri ke tingkat yang lebih tinggi.
UMPO juga gencar mendukung gagasan bahwa para lulusannya tidak hanya akan menjadi pekerja kantoran, tetapi juga diharapkan menjadi wirausahawan yang sukses dan pemimpin yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini mencerminkan peran penting universitas dalam menciptakan calon pemimpin yang berdaya saing.
Senada, Dr. Happy Susanto, Rektor UMPO, juga turut merasa bahagia. Dia sangat bersyukur karena berhasil meluluskan ratusan mahasiswanya dengan gelar pendidikan yang diidamkan. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi UMPO dan masyarakat Ponorogo.
Acara ini dihadiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Pimpinan Daerah Aisyiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, dan Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mereka turut serta dalam momen bersejarah ini, memberikan dukungan kepada para wisudawan dan universitas dalam upaya membantu mencetak generasi penerus yang berkualitas.
Diharapkan para wisudawan UMPO, dengan pengetahuan yang telah diberikan oleh universitas, akan membawa manfaat bagi masyarakat dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa.