Harga Beras Melambung, Dipertahankan Minta Warga Lakukan Diversifikasi Pangan
Meski harga beras melambung tinggi, namun tidak akan berpengaruh pada ketahanan pangan di Ponorogo, kepastian itu disampaikan Sumarno Kabid ketahanan pangan dinas pertanian ketahanan pangan dan perikanan (Dipertahankan) Pemkab dimana stocknya aman.
“Untuk stok ketersedian pangan di ponorogo khususnya beras masih kondusif, dan masih aman, begitu mas karena meskipun bisa dibilang harganya naik namun masyarakat masih bisa terjangkau untuk membeli dan barangnya ada” terangnya kepada gema surya Kamis (24/08).
Sejauh ini ketersediaan beras di pasar maupun di bulog masih mencukupi sehingga tidak ada kelangkaan, bahkan hingga dibawa keluar daerah pun, juga tidak akan mempengaruhi stock. Jika nantinya harga tidak terkendali, pihaknya juga siap melakukan operasi pasar karena sudah ada kerjasama dengan bulog
“Kalau untuk ketersediaan pangan khususnya di Ponorogo, insya allah tidak mengganggu, karena stok kita baik stok bahan pangan di masyarakat maupun stok pangan ketika kita lihat di pasar dan di bulog, karena selama ini kita juga bekerja sama dengan bulog untuk mengantisipasi gejolak harga” lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakan, meski beras merupakan bahan pokok makanan namun warga bisa melakukan diversifikasi pangan, banyak makanan pokok pengganti beras yang bisa dikonsumsi masyarakat seperti umbi-umbian, selama ini warga diyakini sudah akrab dengan ketela, ubi maupun jagung yang notabene bisa menjadi makanan pokok pengganti nasi.
Pihaknya juga minta warga Ponorogo memanfaatkan lahan kosong di rumah mereka untuk ditanami bermacam macam tanaman baik sayuran dan umbi umbian yang selama ini masih terlihat lahan kosong yang terbengkalai, padahal jika dimanfaatkan bisa menambah perekonomian setidaknya untuk ketahanan pangan rumah tangga.