Panen, Harga Gabah Terkerek Naik, Petani Bungah
Panen raya padi di kawasan Sukorejo di musim Tanam – MT kedua tahun ini membawa berkah bagi kalangan petani. Bagaimana tidak jika harga gabah naik dari Rp 4.200 rupiah per kg untuk kering sawah menjadi Rp 5600 rupiah per kgnya. Kenaikan di atas Rp 10 ribu rupiah per kgnya itu, merupakan puncak tertinggi selama 3 tahun terakhir, karena biasanya hanya di level Rp 4700 rupiah per kg nya.
Ratna, salah satu petani di Sukorejo mengaku bersyukur dengan kenaikan harga gabah saat ini dimana bisa bernafas lega di tengah harga pupuk yang tinggi. Petani bisa merasakan keuntungan lebih dibanding hasil panen sebelumnya. Kenaikan tersebut di luar prediksi petani sebab panen bulan Juli lalu, paling tinggi hanya Rp 4.200 rupiah saja, selisih satu bulan sudah melejit nyaris tembus Rp 6000 rupiah per kg nya untuk kering sawah. Apalagi kualitas padi juga bagus dalam MT 2 ini, karena kadar air rendah.
Bagi petani yang panen nya Agustus ini, bisa benar-benar untung. Tidak diketahui pasti penyebab naiknya harga gabah tapi yang jelas karena permintaan naik. Sejumlah tengkulak luar daerah seperti dari Jawa Tengah banyak yang datang ke sawah untuk membeli gabah petani. Diperkirakan, bantuan sosial seperti BPNT sudah kembali menggunakan sembako termasuk beras.
Sebelumnya BPNT diwujudkan uang sehingga stok beras melimpah. Andaikan kenaikan harga gabah tersebut diimbangi dengan turunnya harga pupuk, tentu petani akan lebih semangat lagi untuk mengolah lahan pertaniannya.