Dampak PMK Pedagang Kambing tak Berani Nyetok Banyak, Harga variatif
Meski belum ada kambing yang dilaporkan terserang penyakit mulut dan kuku (PMK), namun pedagang kambing was-was. Mereka takut nyetok dagangan terlalu banyak jelang hari raya kurban.
Sauji, salah satu pedagang kambing di wilayah Sukorejo mengatakan, tidak ingin rugi besar sehingga pilih membeli dagangan berdasarkan pesanan atau by order. Kondisi tersebut berbeda dibanding tahun lalu dimana setiap jelang Iduladha, stok kambing piaraannya melimpah.
Menurutnya sejak PMK serang sapi, pedagang kambing pun bingung dan saling menunggu. Apalagi kulakan dagangan ke luar daerah dilarang sebab kambing dari luar dilarang masuk untuk pencegahan PMK.
Untuk harga sendiri lanjut sauji masih variatif, ada yang menjual dengan harga normal ada juga yang tinggi. Dirinya masih mempatok dengan harga Rp3 juta hingga Rp4 juta, tergantung ukuran besar kecilnya kambing. Permintaan hingga hari ini juga masih lesu. (rl)