
Resah dengan keberadaan truk tambang yang muatannya over dimension over loading (ODOL), para pemuda di Dusun Jasem, Desa Sedah, Jenangan, memasang banner peringatan kepada para sopir di sejumlah titik. Pemasangan dilakukan Senin malam kemarin, di mana banner yang dipasang memberikan peringatan agar para sopir menaati aturan yang ada, sebab jika tidak, wargalah yang akan beraksi.
Rastra, Ketua Karang Taruna setempat, mengatakan bahwa dengan dipasangi banner peringatan, diharapkan para sopir truk tambang berpikir ulang jika akan melanggar. Apalagi kata-kata dalam banner merupakan peringatan keras dan tidak main-main. Selama ini kesepakatan yang dibuat antara warga, pemilik tambang, dan sopir selalu dilanggar. Karena itu warga kembali memperingatkan melalui banner.
Diungkapkan, maraknya truk tambang yang melintasi jalan-jalan di wilayah Jenangan membuat jalan rusak parah. Selain itu, aktivitas mereka juga mengganggu perjalanan karena menimbulkan debu.
Sementara itu, pantauan Wibisono, warga Jimbe, Jenangan, sejak usaha penambangan di wilayah Jenangan dan sekitarnya disorot banyak kalangan dan viral di media sosial, volume truk yang melintas berkurang sejak kemarin. Bahkan ada beberapa usaha pertambangan yang memilih menghentikan aktivitasnya alias tutup.



